Kemasan Custom = Omzet Naik? Ini Data dan Fakta dari Dunia Packaging

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, kemasan bukan lagi sekadar pelindung produk. Ia telah menjelma menjadi strategi branding, alat pemasaran, bahkan penentu keputusan pembelian. Tapi, benarkah kemasan custom bisa meningkatkan omzet? Jawabannya: iya, dan datanya mendukung!

F&B DAN BISNISKERTAS DAN PACKAGING

Ecopacking

5/27/20252 min read

1. Kemasan: Kontak Pertama, Kesan Abadi

Menurut studi dari Packaging Matters (MeadWestvaco), 64% konsumen mencoba produk baru karena kemasannya menarik. Bahkan, 41% melakukan pembelian ulang karena mereka menyukai desain kemasannya. Ini artinya, kemasan bukan sekadar estetika – tapi ujung tombak konversi!

Bayangkan kamu menjual cookies rumahan. Dua produk, rasa dan harga sama. Satu dibungkus plastik bening biasa, satu lagi dikemas dengan desain custom, lengkap dengan nama brand, warna khas, dan sentuhan personal. Mana yang lebih menarik mata (dan dompet)?

2. Data UMKM: Omzet Naik Sampai 40% Berkat Kemasan

Beberapa data dari pelaku UMKM di Indonesia menunjukkan bahwa penggunaan kemasan custom mampu meningkatkan omzet hingga 20–40% dalam 3 bulan pertama. Salah satu studi dari Kementerian Koperasi dan UKM menyebutkan bahwa UMKM yang melakukan rebranding melalui kemasan mengalami peningkatan permintaan hingga dua kali lipat, terutama di sektor makanan dan minuman.

3. Kenapa Kemasan Custom Efektif?

Berikut beberapa alasan mengapa kemasan custom punya dampak besar terhadap penjualan:

  • Identitas Merek Lebih Kuat
    Logo, warna, dan elemen visual yang konsisten akan membangun ingatan merek di benak konsumen.

  • Persepsi Nilai Lebih Tinggi
    Produk dengan kemasan menarik dianggap lebih premium, meskipun isinya sama.

  • Mudah Viral di Media Sosial
    Kemasan yang unik sering difoto, dibagikan, bahkan diulas oleh pembeli. Ini adalah pemasaran gratis!

  • Peningkatan Loyalitas Konsumen
    Sentuhan personal seperti ucapan terima kasih atau desain seasonal membuat konsumen merasa lebih dihargai.

4. Contoh Sukses: Dari Kopi Literan hingga Skincare Lokal

Lihat saja tren kemasan kopi literan saat pandemi. Banyak brand kecil bermunculan dan tumbuh pesat hanya dengan mengandalkan kemasan menarik, lengkap dengan stiker lucu, ilustrasi kekinian, atau quotes jenaka.

Begitu juga dengan brand skincare lokal. Dengan modal kemasan estetik dan personalisasi, mereka berhasil menyaingi produk luar negeri yang jauh lebih mahal.

5. Tapi, Apakah Mahalnya Sejalan dengan Hasil?

Pertanyaan umum: “Apakah custom packaging itu mahal?”

Jawabannya: relatif, dan biasanya sebanding dengan hasilnya. Banyak vendor lokal yang menawarkan custom packaging dalam jumlah kecil (MOQ rendah) dengan harga terjangkau. Selain itu, kemasan yang menarik bisa mengurangi kebutuhan promosi berbayar karena kekuatan word-of-mouth dan media sosial.

6. Tips Memulai Custom Packaging

Kalau kamu ingin mulai beralih ke kemasan custom, perhatikan hal ini:

✅ Gunakan warna dan desain yang merepresentasikan brand-mu
✅ Pastikan kualitas kemasan sebanding dengan isi produk
✅ Tambahkan sentuhan personal (label, kartu ucapan, QR code ke katalog)
✅ Lakukan A/B testing: bandingkan penjualan sebelum dan sesudah menggunakan kemasan baru
✅ Pilih vendor yang fleksibel dalam jumlah dan desain

Kesimpulan: Kemasan adalah Investasi, Bukan Biaya

Di era visual seperti sekarang, konsumen “membeli dengan mata” terlebih dahulu. Kemasan custom bukan sekadar tren, tapi strategi pemasaran yang terbukti efektif. Bagi pelaku bisnis, terutama UMKM, kemasan adalah salah satu cara tercepat dan paling terlihat untuk menambah nilai jual.

Jadi, kalau kamu masih ragu untuk upgrade kemasan, ingat satu hal:
Produk boleh enak, tapi tanpa kemasan yang menarik, ia bisa jadi tak dilirik.